Sabtu, 02 Maret 2013

KOMUNIKASI ISLAM


1. Memahami Komunikasi Umum dan Komunikasi Islam
Sebelum memahami lebih jauh, perlu dijelaskan terlebih dahulu arti  dari komunikasi dalam pandangan umum dan komunikasi dalam pandangan Islam (komunikasi Islam). Secara mendasar harus dipahami dahulu terkait dengan arti dari komunikasi. Istilah komunikasi berasal dari kata communicare yang di dalam bahasa latin mempunyai arti berpartisipasi, atau berasal dari kata commonness yang berarti sama=common.
Dengan demikian, dengan sederhana sekali, dapat kita artikan bahwa seseorang yang berkomunikasi berarti mengharapkan agar orang lain ikut serta berpartisipasi atau bertindak sama sesuai denga tujuan, harapan atau isi dari pesan yang disampaikan. Pernyataan ini selaras dengan pernyataan  pakar komunikasi prof. Wilbur Schramm, yang memberikan pernyataannya sebagi berikut. ‘when we communication, we are traying to estabilish a communes with someone. That is we are traying to share information, an idea or an attitude,……………..communication always requires at least tree element – the soruch, the messege, and des tination.
 Dari pernyataan Wilbur Schramm diatas, Schramm ingin menekankan bahwa dengan berkomunikasi berarti berusaha untuk mengadakan persamaan atau commonness dengan orang lain, dengan cara menyampaikan keterangan, berupa sebuah gagasan (idea) maupun sebuah sikap tertentu. Juga dijelaskan bahwa sebuah komunikasi harus memenuhi syarat-syarat tertentu sekurang-kurangnya terdiri dari tiga unsur yaitu sumber, isi pesan, dan tujuan.  Sehingga jika tiga syarat ini sudah terpenuhi maka dapat dipastikan akan terjadi feedback pada seorang komukator dari seorang komunikan.
Sedangkan menurut laswell komunikasi merupakan proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Hal ini senada pula dengan pendapat Carl I.Hovland yang mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang individu mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
 Tidak jauh berbeda dengan pendapat William albig yang mengatakan komunikasi itu adalah, siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Pendapat ini diperkuat  pula dengan pendapat Carl I.Hovland yang mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses dimana seseorang individu mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain. William albig menambahkan  bahwa komunikasi dapat diartikan sebagai proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang seseorang kepada orang lain, yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses interaksi yang mempunyai arti antara sesame manusia.
Ketika melihat pengertian diatas, maka dapat kita pahami bahwa setiap komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seorang komunikator ke komunikan, sehingga komunikan dapat menangkap proses pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator, sehingga akan terjadi feedback dalam proses komunikasi tersebut. Secara sederhana, lasswell menggambarkan proses tersebut dalam model dibawah ini.




Dalam gambaran komunikasi menurut lasswell diatas, dapat kita amati lebih dalam, bahwa setiap  komunikasi akan mengalami suatu proses, sehingga akan menimbulkan feedback (umpan balik)/ efek dari seorang komunikan kepada komunikator, baik yang bersifat komunikasi verbal maupun non verbal.
Hubungannya dengan komunikasi Islam adalah bahwa komunikasi Islam secara sederhana merupakan sistem komunikasi umat Islam. Pengertian sederhana itu menunjukkan, bahwa komunikasi Islam lebih fokus pada sistemnya dengan latar belakang filosofi (teori) yang berbeda dengan persepektif komunikasi non Islam. Dengan kata lain sistem komunikasi Islam didasarkan pada Al-Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itulah dapat kita artikan bahwa komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan antara manusia yang satu dengan yang lainnya berdasarkan pada ajaran Islam.
Pengertian ini menunjukkkan, bahwa komunikasi Islami adalah cara berkomunikasi yang bersifat Islami (tidak bertentangan dengan ajaran Islam). Maka dengan sebab inilah bahwa komunikasi Islami merupakan Implementasi dari komunikasi Islam.